Goes to 3428 MDPL





Sore itu terasa cukup melelahkan, bagaimana tidak kami baru menyelesaikan praktikum perkuliahan pukul 16.30 sedangkan saat itu juga kami mesti berangkat untuk melancarkan tujuan kami kali ini, ya Mendaki Gunung Slamet. Sebenarnya rencana ini sudah dibuat jauh-jauh hari dan memilih waktu saat longweekend, namun karena kekurang telitian kami dalam melihat tanggal merah berakibat dengan berkurangnya waktu pelaksaan kegiatan, tapi tak apalah itu tidak menyurutkan semangat kami untuk mendaki gunung slamet.

Setelah semua anggota sudah berkumpul dengan perkuliahannya masing-masing, pukul 17.00 kami berangkat dari sekret tempat kami menghabiskan waktu bersama. Dalam perjalanan menuju terminal, kami habiskan waktu untuk bercerita, sambil berkomunikasi dengan kawan kita yang menunggu di jalan dan di terminal untuk mengikuti kegiatan ini. Perjalanan ini ditemani oleh hujan lebat yang mengguyur angkot yang kami tumpangi, ya maklum kota hujan  memang selalu seperti ini. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00, tak terasa kita sudah hampir sampai menuju terminal. Hingga kita tiba diterminal hujan masih saja turun dengan derasnya, alhasil kami harus berlarian begitu menuruni angkot untuk menuju terminal. Begitu sampai terminal langsung saja kami menebus tiket yang sebelumnya sudah di booking. Jurusan sebenarnya bus yang akan kita naiki adalah tujuan Bobotsari, berhubung bus jurusan tersebut sudah berangkat karena waktunya yg mepet dengan jadwal perkuliahan, kami menaiki bus jurusan slawi dengan harapan sampai rest area bisa transit menuju bis jurusan bobotsari. Pukul 19.00, Tak lama setelah kita menaiki bus, bus pun mulai berangkat dan lampu pun dimatikan.

suasana dalam bus

Jalan tol jagorawi saat itu cukup padat namun tidak menghambat perjalanan kami. Sepanjang jalan gw menikmati lampu-lampu jalanan yang cukup ramai. Pukul 20.30 mulai memasuki daerah bekasi, Bus pun berbelok menuju exit tol, dan kemacetan panjang pun tak bisa dihindarkan. Gw pun tertidur karena tidak ada yang bisa dinikmati selain kemacetan itu.

Sekitar pukul 22.00 bus memasuki pool di daerah kalimalang untuk mengambil penumpang, suasana di pool tersebut sangat ramai, maklumlah weekend memang selalu ramai oleh orang yang hilir mudik.

Sekitar 30 menit kemudian bus pun mulai berangkat, menyusuri jalanan kalimalang, sepertinya mulai beranjak menuju daerah karawang, kembali ku manfaatkan waktu perjalanan untuk istirahat agar besok tetap fit.

Bus mulai memasuki rest area, dan teman gw pun membangunan gw, kulihat ponsel sekarang sudah pukul 01.30, hari sudah berganti dan kami baru sampai RM.Taman Selera Subang, Hmmmm... lambat sekali pikir gw. Rest area ini adalah tempat untuk kami transit menuju bus jurusan yang ingin kami tempuh seperti yang sebelumnya dibicarakan dengan agen bus. Gw pun turun untuk menanyakan harus pindah bus yang mana, namun nasib kurang beruntung gw dapat, supir bus yang kami tumpangi datang kembali ke bus sambil menggerutu dan mengatakan bahwa bus yang akan gw naiki sudah berangkat, sebenarnya gw gak terlalu masalah, namun yg gw permasalahkan sikap dari supir bus yang menunjukkan kekesalannya terhadap penumpangnya, padahal sudah jelas saat diagen di jelaskan bahwa kami bisa transit. Gw beristirahat mencari angin disana, sambil mengisi batrai ponsel yang mulai berkurang.

Sekitar pukul 02.15 bus mulai melanjutkan perjalanan. Saat bus hendak keluar rest area rupanya ada bus jurusan cilacap yang bisa kita naiki agar lebih dekat menuju tujuan, gw bersama rombongan pun langsung saja segera pindah bus dan melanjutkan perjalanan. bus berjalan  mengarah masuk ke pintu tol, tak lama setelah itu, saat bus mulai memasuki jalan tol pada jalan menikung tiba-tiba bus berhenti, dan kondektur pun berlari, gw pun segera melihat ke kaca belakang kejadian apa yg terjadi. Ternyata ada 2 buah carrier tergeletak di jalan tol yang kemudian diamankan kedalam bus, bus pun kembali berjalan. Taklama kondektur bus pun berteriak memanggil salah satu dari rombongan kami, dan gw pun langsung berjalan kedepan mendekati kondektur bus tersebut, ternyata kondektur bus tersebut menanyakan apakah gw kenal dengan kedua carrier tersebut? Gw jawab saja tidak mengetahui mengenai barang tersebut, setelah berbincang gw pun mengeluarkan ponsel untuk memotret kedua carrier tersebut yang kemudian gw share ke berbagai sosmed mengenai penemuan barang tersebut. Gw pun kembali duduk dengan santai, tak lama kemudian gw pun tertidur.

Sekitar pukul 04.20 bus memasuki pool di daerah prukpuk dan Kami beristirahat sejenak untuk mencari angin. Setelah sekitar 20 menit akhirnya bus yang gw tumpangi hendak berangkat dan gw pun segera menaiki bus tersebut. Sepanjang jalan gw memilih untuk tidak melanjutkan tidur, karena posisi kita sudah lumayan dekat dengan tempat kita akan berganti kendaraan. Perlahan matahari mulai muncul, dan posisi kami tepat berada di sebelah barat gunung slamet, cuaca saat itu cukup cerah, terlihat sangat gagah gunung tersebut. Pemandangan sepanjang jalan ini sangat  indah, gw pikir tak salah mengapa daerah ini dinamakan “Bumiayu” karena emang alamnya yang cukup indah...

Sekitar pukul 06.30 bus yang kami tumpangi mulai memasuki daerah ajibarang, kami pun segera bergegas untuk turun berganti kendaraan. Tak lama kami menunggu akhirnya ada minibus jurusan purwokerto berhenti di depan kami, kami pun mulai menaiki minibus tersebut dengan membayar harga tiket sekitar 10.000 per orangnya. Sepanjang perjalanan gw nikmati dengan melihat pemandangan sekitar kabupaten banyumas ini. Suasana  didalam minibus ini cukup padat, karena bertepatan dengan berangkatnya pada pekerja di daerah banyumas ini, gw lihat rata-rata yang menaiki minibus adalah petani dan buruh pabrik (perkiraan gw doang sih...). setelah sekitar 30 menit berjalan akhirnya gw sampai di terminal purwokerto, seperti biasa langsung disambut dengan pada calo dengan beribu dalihnya. Karena sebelumnya gw dapet kabar dari amang minibus sebelumnya bahwa tiket purwokerto-bobotsari cukup 10000 rupiah, jadi gw hiraukan saja semua tawaran dengan harga selangit di sana.

Akhirnya gw dapatkan angkutan dengan harga yang tidak jauh dengan harga rekomendasi sebelumnya, langsung saja gw beserta kawan-kawan menaiki minibus jurusan bobotsari.

Sekitar jam 07.30 kami berangkat. Suasanannya tidak berbeda jauh dari sebelumnya, sepanjang perjalanan gw manfaatkan dengan ngobrol-ngobrol sambil menikmati pemandangan sekitar, sebagian dari kami ada yang memanfaatkan dengan tidur, kalau gw gak bisa tidur ngeri kelewat dari tempat seharusnya kami turun.

Suasana didalam minibus

Teman-teman sedang asik tertidur

Kenek minibus berteriak “Serayu-serayu-serayu” sontak semua kawan-kawan melihat ke gw, gw pun memutuskan turun di sini, padahal kata temen gw lebih murah charter angkot di terminal bobotsari tapi yasudahlah. Kami pun bergegas turun, dan kebetulan kami semua belum ada yang sarapan, maka langsung saja melipir pada warung nasi di pertigaan serayu.

Setelah puas dengan santapannya masing-masing, langsung saja gw menego harga mobil menuju basecamp, ternyata harga di pertigaan serayu ini cukup mahal ya buat mahasiswa kere kayak gw kwkwkwk. Pukul 09.00 Setelah negosiasi selesai, langsung saja semua barang-barang diangkut semua dan kita caw menuju basecamp bambangan. Pemandangan di daerah purbalingga ini cukup joss lah. Seperti biasa canda tawa selalu mengiringi perjalanan kami. Puncak slamet yang cukup gagah terlihat cukup jelas dan cukup dekat, tak sabar kaki ini ingin menjajal trek gunung ini.

Pengangkutan barang diatas mobil

Perjalanan menuju BaseCamp

Perjalanan menuju BaseCamp

Pukul 09.50 kami sampai di basecamp bambangan, sangat ramai dengan orang dari berbagai daerah disini. Gw pun menikmati dulu pemandangan yang cukup indah disini, setelah itu langsung saja gw mengurus simaksi pendakian ini. disini kita diharuskan untuk membeli bibit yang nantinya bakal dibawa untuk penanaman pihak perhutani. Sebenarnya bibit yang kita bawa itu kondisinya sangat kurang baik menurut gw, ya maklum lah gw di kampus juga ada persemaian tempat main kami jadi sedikit tau lah tentang begituan. Tapi bodo amat lah apa maksud mereka pake acara begituan.

Pemandangan dari BaseCamp

Pemandangan dari BaseCamp

Suasana didalam BaseCamp

Jam menunjukkan pukul 11.00, langsung saja kami tancap gas nanjak, tak lupa kami berdoa terlebih dahulu. Baru jalan sebentar dihadapkan dengan plang pendakian, kita putuskan untuk berfoto dulu lah, kapan lagi ye gakk. Tapi untuk berfoto disini juga mesti ngantri dulu. Setelah berfoto kami lanjutkan perjalanan, perjalanan awal kami melewati perkebunan warga dengan jalan cor namun tak berlangsung lama, setelah itu jalanan berubah berbatu, hingga akhirnya kami mulai memasuki pintu hutan, agak bingung juga sih untuk pemilihan jalur masuk pendakian ini, ternyata jalur yang kami lewati melenceng ke sebelah kiri jalur sesungguhnya, maka kita harus pindah haluan ke punggungan sebelah kanan.

Plang Pendakian

Foto bareng sebelum pendakian

Jalanan di gunung ini seperti jalan tol, maklumlah salah satu destinasi yang cukup ramai setiap tahunnya. Dari sini akan melewati sungai terlebih dahulu, tapi waktu kami lewati kondisinya sedang kering, dari sini mulai naik menaiki punggungan hingga akhirnya sampai di tanah yg landai yang terdapat warung milik warga, langsung saja kami lewati menuju pos 1.

Perjalanan menuju pos 1

Perjalanan menuju pos 1

Sesampainya di pos 1, kami langsung beristirahat pada sebuah warung, langsung saja sebagian dari kami menyantap dagangan  tersebut. Gw cukup beristirahat dengan beberapa tegukan air.

Suasana pos 1

Pemandangan dari pos 1

Jam menunjukkan pukul 13.00, semakin banyak pendaki yang mulai nanjak melewati kami, kabar dari yang turun, ternyata camp diatas itu terbatas karena sedang ramai kondisinya di atas. Langsung saja gw bagi 2 tim. Gw dan rian berinisyatif untuk nanjak duluan dengan membawa peralatan camp dan sebagian konsumsi. Langsung saja gw dan rian gas nanjak duluan, langkah kaki langsung gas ngebut. Tak lama bertemu dengan pendaki yang sedang nanjak kondisi jalanan ngantri, gw pun langsung melewati jalur sebelah kiri yg jarang dilewati untuk mendahului mereka semua. Setelah itu kita akan bertemu dengan beberapa percabangan, seperti percabangan menuju ke pemalang. Kita lanjut berjalan, hingga sampai pos 2. Cukup 1 menit istirahat di pos 2 kami lanjut jalan, pegel juga nih kaki terlebih gw kurang tidur lagi jadi sedikit ngantuk dan langkah kaki mulai melambat.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya gw sampai di pos 3, di sini kondisinya ramai kayak pasar. Kami beristirahat 5 menit dan kembali lanjut nanjak, banyak sekali rombongan pendaki yang kami lewati, karena kami mengejar waktu agar tidak kehabisan tempat camp. Rintik hujan mulai turun, kami males pake raincoat maka trabas aja (jangan ditiru ya wkwkwk) beruntung hujan tak berlangsung lama, akhirnya kami sampai di pos 4.

Tarik nafas sebentar, lanjut jalan ke pos 5 rencana tempat camp paling cepat. Sepanjang jalur kami berjalan di atas punggungan, sesekali melipir ke kiri dan kembali ke punggungan. akhirnya kita sampai di pos 5 dan benar saja, tempat camp sudah penuh, rencana gw camp di pos 6 atau 7 sih. Kami pun beristirahat untuk menunaikan ibadah yang tertunda. Selanjutnya kami keluarkan kompan, dan botol-botol untuk diisi full. Kondisi beban di pundak semakin menambah berat saja, namun kami harus terus berjalan. Gw dan rian pun bersepakat kalau menemukan tempat camp yang kosong langsung kita gelar nih tenda. Sepanjang jalan tempat camp sudah terisi, terkadang ada cukup untuk 1 tenda, namun kami ingin untuk 2 tenda berdekatan. Akhirnya kami menemukan tempat yg cukup untuk 2 tenda, tapi cukup kecil dan miring, sehingga kami pun memperluas dan meluruskan lapak. Gali dan timbun kami lakukan, sangat melelahkan, akhirnya cukup untuk 2 tenda dan langsung saja kita gelar tenda ini. Kami pun merapihkan barang-barang.

Sang surya mulai menjauh dan petang berganti senja, yang kemudian menjadi gelap. Gw dan rian harap-harap cemas karena yg lain tak kunjung menyusul. Kami pun memutuskan untuk masak, agar ketika mereka datang bisa langsung makan. Tak lama berselang, akhirnya mereka datang. Yeeaahhhh. Tapi tak semua yang datang, ternyata mereka membagi 2 tim lagi, hhmmmmzzz. Kita lanjut saja masak. Setelah cukup lama akhirnya semua sudah sampai dengan selamat. Makan-makan!! Kami habiskan malam ini dengan bercanda gurau, hingga akhirnya briefing untuk esok hari. Perlahan satu per satu tepar dan memasuki tenda.

Sekitar pukul 01.30 kami bangun dan bersiap untuk summit attack. Setelah berdoa, kami lanjut perjalanan muncak, cukup dingin suhu disini, langkah kaki terasa sulit dan mager. Pos 6 terlewati, vegetasi disini terasa mulai jarang dan tidak begitu tinggi. Kemerlap lampu kota perlahan mulai terlihat. Pos 7 terlewati, vegetasi mulai terbuka, dan sekarang melipir ke sebelah kanan punggungan, lampu kota semakin terlihat, dan puncak pun sudah terlihat.

Pemandangan kemerlap lampu kota

Sekitar pukul 04.00 kami sampai di pos 8. Kami beristirahat sejenak sambil menikmati suasana disini ditemani snack yang masih tersisa. Disini di tandai dengan plang besi yang dikibarkan bendera merah putih.  Pos ini adalah batas vegetasi hutan menjadi batu berpasir.  Pijakan batu ini sangat rawan terlepas dan rawan terjatuh. Hempasan angin mengiringi perjalanan ini, lampu cahaya kota terlihat di kejauhan di bawah sana.

**3428 MDPL I'am coming**

Jam menunjukkan pukul 05.40 kami pun sampai puncak selamet dan langsung disambut oleh cahaya  matahari yang terbit secara perlahan, sungguh indah... di kejauhan di arah timur sana terlihat beberapa puncak gunung lainnya di jawa tengah. Cuaca disini sangat bersahabat, tapi angin disini cukup kuat. Gw berjalan ke sisi lain dari puncak ini, terlihat ada caldera yang cukup besar diameternya di arah barat, terlihat juga puncak gunung ciremai di kejauhan sana. Nesting pun kami keluarkan dan kami menyantap makanan yang sebelumnya kami bungkus ditemani secangkir kopi.

Sunrise di puncak slamet

Caldera di puncak slamet

Sunrise dari 3428 MDPL

Pemandangan dari 3428 MDPL

Jam menunjukkan pukul 07.00 kami pun bergegas turun. Perjalanan turun ini cukup cepat karena pasir licin yang terpijak ikut turun kebawah, namun kami harus berhati-hati karena batu disini rawan lepas. Benar saja, saat kali turun ada seorang emak-emak yang hendak beristirahat namun menyenggol batu didepannya yang langsung saja menggelinding dengan cepat kebawah. Naasnya batu itu mengenai tepat dikepala salah seorang pendaki yang sedang ingin summit, seketika semua mata tertuju pada orang tersebut, dan gw pun langsung berlari mendekati korban tersebut, dan ternyata korban tersebut mengalami sobek di bagian kepala yang cukup panjang akibat loncatan batu yang cukup besar. Langsung saja gw memanggil teman gw untuk mengeluarkan p3k dan langsung saja diberi penanganan. Cukup parah luka yang diderita, setelah ditalangi langsung kami sarankan tidak melanjutkan nanjak dan lebih baik turun agar diberikan penanganan lebih lanjut oleh yang lebih ahli. kami pun langsung melanjutkan perjalanan turun.

Sampai di tenda langsung kami lakukan packing dan melanjutkan perjalanan turun menuju basecamp, sekitar dzuhur kami sampai di basecamp, langsung saja kami bersih-bersih badan dan melanjutkan perjalanan menuju terminal bobotsari.

Kondisi terminal bobotsari cukup ramai, tiket pun sudah banyak yang habis, gw pun memutuskan mengisi perut yang sedari tadi belum terisi. kami pun asik mengobrol disini, “santai aja lah, bis ke jakarta mah banyak ini” sahut gw, tiba-tiba pedagang di samping gw nyeletuk “jam 17.00 biasanya terminal ini sudah kosong”, kami pun kaget dan langsung berlari membeli tiket menuju agen, dan tak berselang lama bis-bis di terminal ini berangkat 1 per 1. Dan benar saja terminal sudah mulai sepi, “beruntung kami masih bisa pulang hari itu juga wkwkwk...” sahut gw.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangrango dan Geger Bentang

Menyusuri Puncak Salak 1-3-impressa-5-4.