Salak via Cimelati


Untuk dapat melalui jalur ini kita bisa menuju jalan sukabumi-bogor, dan turun di cimelati-cicurug atau bisa turun di perbatasan sukabumi dan bogor di bermis/benteng-cigombong. dari kedua tempat itu kita bisa menggunakan ojeg, ojeg dari cimelati bisa sampai di pintu masuk, sedangkan dari cigombong bisa sampai di samping kandang ayam (peternakan). dari sini kita berjalan dan akan bertemu pertigaan ke arah curug citaman, kita ambil kekiri(bawah) ke arah sungai dan menyebranginya hingga kita bertemu dengan jalur dari cimelati.

bawah/kanan meniju cigombong, lurus menuju puncak salak 1

disini kita akan melalui jalur baru dengan melipir di pinggiran perkebunan murbai, berbeda dengan dahulu yang bisa mengikuti jalan aspal di perkebunan murbai. dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dari pertigaan ini untuk menuju batas hutan. Dengan jalur yang baru ini jadi sedikit berbeda untuk menuju jalur menuju puncak, karena di sini akan lebih banyak percabangan untuk menuju curug citaman, atau menuju sungai. 

Jalur yang biasa di lalui yaitu dengan menaiki punggungan dan melipir ke sebelah kiri dengan didampingi pipa warga (pipanya berada di sisi kiri punggungan, jangan yang sisi kanan, karena itu akan menuju sungai, bisa sih sampai ke pos 1, tapi tidak recomend untuk yang baru ingin menjajal jalur ini). 15 menit berjalan kita akan menemui percabangan pipa warga ke kanan, kita ambil jalan yang lurus tanpa pipa. sekitar 15 menit dari situ kita akan sampai di pos 1. di pos 1 ini dapat untuk kita dirikan camp 1 tenda.

Untuk menuju ke pos 2 vegetasinya mulai berbeda, dari yang awalnya seperti hutan milik perhutani menjadi hutan khas pegunungan tropis, jalur mulai lebih sering menanjak dibanding jalur pada saat ke pos 1, jika musim hujan jalur ini bisa menjadi aliran air, sekitar 45 menit kita berjalan kita akan menemui tempat yang cukup landai dan luas (mungkin bisa muat 10 tenda atau lebih). dan disini lah pos 2 berada, jika arus sungai sedang besar akan terlihat curug di sebelah kanan jalur di bawah jurang.

Dari pos 2 menuju pos 3 ini tidak memerlukan waktu banyak. memang cukup menanjak, tapi jaraknya dekat, cukup 15 menit kita berjalan akan sampai ke pos 3. disana tempat yang cukup enak untuk mendirikan camp. karena disini kita akan bertemu dengan pipa aliran warga yang bisa kita ambil airnya (saat ini sudah dibuat seperti keran air gitu, jadi tidak merusak saluran ke warga). disini kita bisa mendirikan camp +- 3 tenda. tempatnya enak karena berada di punggungan dan agak lebih terbuka jika dibandingkan dengan  pos 2.




dari pos 3 menuju 4 ini jalur yang cukup panjang antar posnya. apalagi jika kita memikul keril sebesar kulkas, tentu aka memperlambat jalan kita. sekitar 1/2 jam berjalan, kita akan menemui tempat yang cukup untuk mendirikan tenda 1.


dari sini kita akan terus jalan menanjak. sekitar 30 menit kemudian kita akan menemui tempat beristirat(cukup buat ngecamp kayaknya). dari apa pemandangan di sebelah kanan melihat jurang dan tebing. jalur punggungan disini memang menyempit, kiri kanan kita jurang, tapi masih aman.
setelah 30 menit berjalan kita berjalan kita akan menemui tempat beristirahat yg mirip dengan sebelumnya dengan pemandangan jurang, namun tempatnya lebih kecil. 30 menit setelah ini kita akan menemui pos 4 yang berada pada tanjakan, di pos 4 ini kita dapat mendirikan tenda sekitar 3 tenda lah. biasanya orang yang tidak kuat meneruskan membawa peralatan perang lengkap akan menginap disini, dan akan kepuncak dengan tidak membawa apa-apa. tapi tidak direkomendasikan.

Setelah Pos 4 ini, jalur yang dilalui akan lebih menanjak, terkadang jika cerah terlihat pemukiman penduduk jauh di timur sana. gede pangrango pun kadang terlihat. jalan cukup menanjak sekitar 30 menit kita akan sampai pada pos 5. di pos 5 ini bisa di buat ngecamp, tapi di rekomendasikan jangan, karena jika hujan akan terjadi genangan air seperti lumpur di tempat ini.

dari pos 5 ke pos 6 pun jalur lumayan menanjak, jalur masih relatif sama, sekitar 30 menit kita akan tida di pos 6. pos 6 seperti pos 5, jika ngecamp bisa terjadi genangan air di tempat ini.

setelah melewati pos 6 ini jalur masih cukup menanjak menuju puncak, tapi asik sih. suasana dingin dan vegetasi khas hutan dataran tinggu mulai terasa, sekitar 15 berjalan kita akan bertemu dengan pertigaan yang biasanya gw buat ngambil air jika di puncak kehabisan air, tapi tidak recomend sebaiknya anda membawa persediaan air yang cukup. dari pertigaan ini kita cukup mengambil jalan yang lurus mengikuti jalur normal dan setelah 15 menit kita akan sampai di samping maqom di puncak manik salak 1. di sebelahnya terdapat gubuk yang cukup untuk beristirahat.





Di puncak salak ini cukup terbuka dan luas. saya pernah menghitung saat weekend dan ramai ada sekitar 30 tenda yang tersebar di puncak salak, itu pun belum semua tanah penuh dengan tenda.

puncak salak saat ramai

tepat di sebrang puncak 1 (utara) terdapat puncak salak 2 yang dipisahkan jurang dan jalur sadel. di sebelah barat kita dapat melihat gunung bunder dan pemukiman daerah pasir reungit. di sebelah timur hingga  timur laut, kita dapat melihat puncak salak 3,4,5 dan punggungan lainnya. 

pemandangan lembah dan hulu sungai ciapus

Puncak salak lainnya di punggungan timur

Puncak salak 2 dan 7

tempat camp puncak salak dari atas pohon

Gubuk puncak salak 

Puncak salak 1 dari atas pohon

bukan hanya itu, jika cuaca cerah, jauh disana akan terlihat gugusan pegunungan dari puncak gemuruh, gede, masigit, pangrango, dll sampai perbukitan daerah puncak sampai jonggol. 

Matahari terbit disebelah gede-pangrango

dari puncak sini, jika berjalan kearah timur(jurang lembahan) kita dapat melihat pemandangan jurang yang memisahkan gunung salak dengan hulu sungai ciapus, di utara sana kita bisa melihat kota bogor, bahkan jika cerah kita bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di utara bogor.

Tracking jalur cimelati

Mungkin sekian yang bisa saya ceritakan. Semoga Bermanfaat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Goes to 3428 MDPL

Pangrango dan Geger Bentang

Menyusuri Puncak Salak 1-3-impressa-5-4.